7 Tahun Kematian Akseyna, Ayahanda Sodorkan Motif, Dugaan, dan Terduga Pelaku
Tujuh Tahun Kematian Akseyna, Ayah Sodorkan Motif, Dugaan, dan Terduga Pelaku TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh tahun berlalu sejak kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang ditemu...

Tujuh Tahun Kematian Akseyna, Ayah Sodorkan Motif, Dugaan, dan Terduga Pelaku
TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh tahun berlalu sejak kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang ditemukan tewas di Danau Kenanga. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menggelar rapat pada Rabu, 5 Oktober 2022, untuk menindaklanjuti kasus yang hingga kini belum terungkap. Rapat ini dihadiri oleh ayah Akseyna, Marsekal Pertama Purnawirawan Mardoto, perwakilan Polres Metro Depok, dan Polda Metro Jaya. Mardoto berharap rapat ini dapat mendorong pembentukan tim khusus untuk mengungkap misteri kematian putranya.
Rapat yang berlangsung selama dua setengah jam, mulai pukul 09.30 hingga 12.00 WIB, menjadi pertemuan perdana Mardoto dengan Kompolnas setelah sebelumnya hanya berkomunikasi melalui surat. "Rapat dihadiri dari Polres Depok sama Polda untuk membahas penuntasan kasusnya (kematian Akseyna)," ujar Mardoto kepada Tempo usai pertemuan.
Dorongan Pembentukan Tim Khusus
Salah satu poin penting dari rapat tersebut adalah kesepakatan Kompolnas untuk mendorong pihak kepolisian membentuk tim khusus. Tim ini diharapkan dapat fokus menelusuri kembali jejak-jejak yang mungkin terlewatkan selama penyelidikan sebelumnya.
"Rencananya mau diusulkan dibentuk tim khusus di lingkungan Polri melibatkan Polres dan Polda mungkin dari Mabes Polri, supaya kasus ini bisa tuntas jangan sampai menjadi kadaluwarsa," kata Mardoto. Pembentukan tim khusus ini menjadi harapan baru bagi keluarga Akseyna untuk mendapatkan keadilan.
Ayah Akseyna Sodorkan Informasi dari Masyarakat
Dalam rapat tersebut, Mardoto juga menyampaikan berbagai informasi yang berhasil dihimpun dari masyarakat yang peduli dengan kasus kematian Akseyna. Informasi tersebut meliputi beragam motif, dugaan, dan terduga tersangka yang mungkin terlibat dalam kasus ini.
"Dalam rapat itu, saya juga mengajukan sebagian informasi yang masuk dari netizen, saya serahkan untuk mendukung tindak lanjut penyelidikan kasus," ungkap Mardoto. Ia berharap informasi ini dapat menjadi titik terang bagi kepolisian untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Akseyna.
Perjalanan Kasus Akseyna: Dari Dugaan Bunuh Diri Menuju Pembunuhan
Akseyna Ahad Dori, mahasiswa jurusan Biologi FMIPA UI, ditemukan meninggal dunia pada 26 Maret 2015 di Danau Kenanga UI. Awalnya, kematian Akseyna diduga sebagai bunuh diri. Namun, mantan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Khrisna Murti, pada 29 Mei 2015, menyatakan bahwa Akseyna tewas akibat dibunuh, bukan bunuh diri.
Saat ditemukan, jenazah Akseyna mengambang sekitar satu meter dari tepi danau dengan kedalaman 1,5 meter. Di dalam tas yang dibawanya, ditemukan beberapa batu. Selain itu, terdapat luka lebam pada tubuh Akseyna yang semakin menguatkan dugaan adanya tindak kekerasan.
Tujuh Tahun Tanpa Jawaban
Hingga kini, setelah tujuh tahun lebih berlalu, polisi belum berhasil mengungkap motif dan dalang di balik pembunuhan Akseyna. Kasus ini menjadi misteri yang belum terpecahkan, menimbulkan pertanyaan besar di benak keluarga, teman, dan masyarakat luas.
Upaya keluarga Akseyna untuk mencari keadilan tidak pernah padam. Dengan dukungan Kompolnas dan informasi dari masyarakat, harapan baru muncul untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis Akseyna Ahad Dori. Pembentukan tim khusus menjadi langkah penting untuk memastikan kasus ini tidak terlupakan dan pelaku dapat segera dibawa ke pengadilan.
Sumber: tempo.co