Politik & Hukum 23 Jul 2025, 10:54

Hari Anak Nasional 2025: Sejarah, Tema, dan Pemilihan Tanggal 23 Juli

KOMPAS.com-Hari Anak Nasionaldiperingati setiaptanggal 23 Juli. TemaHari Anak Nasional 2025adalah “Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045”. Hari Anak Nasional adalahsalah satu momentum...

KOMPAS.com-Hari Anak Nasionaldiperingati setiaptanggal 23 Juli. TemaHari Anak Nasional 2025adalah “Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045”.

Hari Anak Nasional adalahsalah satu momentum penting di Indonesia yang melibatkan proses panjang.

Sejarahperingatan Hari Anak Nasionalmengalami beberapa perubahan sebelum tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai tanggal peringatan sejak 1984.

Dinamika peringatan Hari Anak Nasional terjadi dalam dua rezim berbeda, yaitu masa Soekarno dan Soeharto.

Baca juga:Kowani, Federasi Organisasi Perempuan Pertama di Indonesia

Berikut ini adalahsejarah Hari Anak Nasional23 Juli:

Peringatan hari anak di Indonesia pertama kali dicanangkan dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 1951.

Pada pertemuan tersebut, Hari Anak Nasional diperingati sebagai Pekan Kanak-kanak. Peringatan pertama terjadi pada 18 Mei 1952 di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Kowani kemudian mengubah tanggal peringatan menjadi 1–3 Juli yang bertepatan dengan masa libur sekolah. Hal ini diputuskan dalam pertemuan Kowani tahun 1953 di Bandung.

Pada 1959, tanggal peringatan kembali digeser. Pemerintah menetapkan 1–3 Juni sebagai Hari Kanak-kanak, bertepatan dengan Hari Anak Internasional yang dirayakan oleh World Democratic Federation of Women (WIDF).

Keputusan ini diambil setelah menerima usulan dari Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia).

Baca juga:Kongres Perempuan Indonesia I: Latar Belakang, Tujuan, dan Hasilnya

Dalam Kongres Kowani yang berlangsung pada 24–28 Juni 1964, masa peringatan diperpanjang menjadi 1–6 Juni.

Tanggal 6 Juni dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Presiden Soekarno. Sejak itu, nama "Pekan Kanak-kanak" juga diganti menjadi "Hari Kanak-kanak Nasional".

Peringatan pertama dengan nama baru tersebut digelar pada 1–6 Juni 1965. Namun, awal pemerintahan Presiden Soeharto membawa perubahan.

Pada 1967, Kowani mencabut tanggal 6 Juni sebagai hari peringatan dan mengembalikan nama semula, yakni Pekan Kanak-kanak.

Di tahun yang sama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 18 Agustus sebagai Hari Kanak-kanak.

Sumber: kompas.com