Opini & Editorial 09 Jun 2025, 21:53

Opini: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 - Analisis Prof. Bambang Hartanto

Opini: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 - Analisis Prof. Bambang Hartanto JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah usai, namun dampaknya terhadap perekonomian Indone...

Opini: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 - Analisis Prof. Bambang Hartanto

JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah usai, namun dampaknya terhadap perekonomian Indonesia masih menjadi perbincangan hangat. Prof. Bambang Hartanto, seorang ekonom terkemuka, memberikan analisis mendalam mengenai tantangan dan peluang yang menanti Indonesia di bawah pemerintahan yang baru. Menurutnya, kebijakan yang diambil oleh pemerintah baru akan menjadi kunci dalam menentukan arah dan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Prof. Bambang Hartanto memulai analisisnya dengan menyoroti ketidakpastian global yang masih membayangi. Perang di Ukraina, inflasi global, dan potensi resesi di negara-negara maju menjadi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja ekspor dan investasi Indonesia.

"Kita tidak bisa mengabaikan kondisi global. Volatilitas harga komoditas, gangguan rantai pasok, dan kebijakan moneter negara-negara maju akan memberikan tekanan pada ekonomi kita," ujar Prof. Bambang.

Namun, Prof. Bambang juga melihat adanya potensi besar yang bisa dimanfaatkan Indonesia. Ia menyoroti bonus demografi, pasar domestik yang besar, dan kekayaan sumber daya alam sebagai modal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Bonus demografi adalah aset berharga yang harus kita manfaatkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, pasar domestik yang besar dan kekayaan sumber daya alam dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi kita," jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Bambang menekankan pentingnya reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Ia menyoroti beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah baru, antara lain:

  • Peningkatan Investasi Infrastruktur: Infrastruktur yang memadai akan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan konektivitas antar wilayah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
  • Penyederhanaan Regulasi: Regulasi yang rumit dan tumpang tindih dapat menghambat investasi dan inovasi. Pemerintah perlu menyederhanakan regulasi untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.
  • Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan: Sumber daya manusia yang berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten.
  • Pengembangan Sektor Manufaktur: Sektor manufaktur memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian. Pemerintah perlu memberikan insentif untuk mendorong investasi di sektor manufaktur dan meningkatkan nilai tambah produk ekspor.

Selain itu, Prof. Bambang juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas makroekonomi. Ia mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran negara dan menjaga inflasi tetap terkendali.

"Stabilitas makroekonomi adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah perlu menjaga disiplin fiskal dan moneter agar inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah stabil," tegasnya.

Kebijakan pemerintah baru terkait dengan hilirisasi sumber daya alam juga menjadi perhatian Prof. Bambang. Ia menilai bahwa hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah. Namun, ia mengingatkan bahwa hilirisasi harus dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan dampak lingkungan.

"Hilirisasi adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor kita. Namun, kita harus memastikan bahwa hilirisasi dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan," ujarnya.

Menutup analisisnya, Prof. Bambang Hartanto menyampaikan pesan optimis namun tetap realistis. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun hal itu membutuhkan kerja keras, kebijakan yang tepat, dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

"Prospek ekonomi Indonesia pasca Pemilu 2024 sangat tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah baru. Dengan reformasi struktural, pengelolaan makroekonomi yang baik, dan hilirisasi yang berkelanjutan, saya yakin Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Prof. Bambang.

Sumber: ekonomi.bisnis.com