Tanggal 11 Februari 2025 Memperingati Hari Apa? Ini Penjelasannya
Tanggal 11 Februari 2025 Memperingati Hari Apa? Ini Penjelasannya Jakarta - Setiap tanggal 11 Februari, dunia memperingati Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains. Peringatan ini m...

Tanggal 11 Februari 2025 Memperingati Hari Apa? Ini Penjelasannya
Jakarta - Setiap tanggal 11 Februari, dunia memperingati Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengakui peran krusial perempuan dan anak perempuan dalam bidang sains dan teknologi, serta mendorong partisipasi mereka yang lebih besar. Lalu, bagaimana sejarah ditetapkannya tanggal 11 Februari sebagai Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains?
Mengapa Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains Penting?
Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat akan kesenjangan gender yang masih terjadi di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Data menunjukkan bahwa meskipun perempuan telah membuat kemajuan signifikan dalam pendidikan tinggi, representasi mereka di bidang STEM masih kurang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan bahwa kesetaraan gender adalah isu krusial. "Kesetaraan gender dan pemberdayaan bagi perempuan dan anak perempuan akan memberikan kontribusi penting tidak hanya bagi pembangunan ekonomi dunia, tetapi juga bagi kemajuan di seluruh tujuan dan target Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan," demikian pernyataan dari situs resmi PBB.
Sejarah Penetapan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains
Perjalanan menuju penetapan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains dimulai pada 14 Maret 2011. Saat itu, Komisi Status Perempuan mengadopsi laporan pada sesi ke-55 yang menekankan pentingnya akses dan partisipasi perempuan dan anak perempuan dalam pendidikan, pelatihan, serta sains dan teknologi. Laporan tersebut juga mendorong kesetaraan akses terhadap kesempatan kerja yang layak.
Pada 20 Desember 2013, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mengakui bahwa akses penuh dan setara terhadap sains, teknologi, dan inovasi bagi perempuan dan anak perempuan dari segala usia sangat penting untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Puncak dari upaya ini terjadi pada 22 Desember 2015. Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains melalui Resolusi A/RES/70/212. Penetapan ini bertujuan untuk mengakui peran penting perempuan dan anak perempuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peran UNESCO dan UN Women
UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) dan UN Women (Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) memegang peranan penting dalam pelaksanaan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains setiap tahunnya.
Tahun 2025 menandai peringatan 10 tahun Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah "Unpacking STEM Careers: Her Voice in Science" (Mengupas Karier STEM: Suara Perempuan dalam Sains). Tema ini bertujuan untuk menyoroti berbagai jalur karier di bidang STEM dan memberikan platform bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan perspektif mereka.
Harapan di Masa Depan
Dengan adanya Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains, diharapkan kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam sains dan teknologi semakin meningkat. Peringatan ini juga menjadi ajang untuk menginspirasi generasi muda perempuan agar tertarik dan berani berkecimpung di bidang STEM.
Selain itu, diharapkan pula bahwa kesenjangan gender di bidang STEM dapat semakin dipersempit, sehingga tercipta lingkungan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peringatan Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains adalah momentum penting untuk merayakan pencapaian perempuan di bidang sains, serta untuk terus berupaya menciptakan masa depan yang lebih setara dan inklusif bagi semua.
Sumber: news.detik.com